Dalam instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, faktor keselamatan radiasi menjadi prioritas yang utama, dan dengan berkembangnya teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir, maka tingkat keselamatan radiasinya pun semakin tinggi.
Radioaktif di Laut Dekat PLTN Semakin Tinggi
Radioaktivitas yang berasal dari jatuhan radioaktif akibat percobaan senjata nuklir disebut fall out. Tingkat radioaktivitas dari fall out yang paling tinggi terjadi pada tahun 1963 dan setelah itu jumlahnya terus menurun. Hal itu disebabkan pada tahun 1962 Amerika dan Rusia mengakhiri percobaan senjata nuklir di udara.
Selain itu yang juga perlu diketahui masyarakat Indonesia seperti dikutip dari situs BATAN menyebutkan dari segi jarak antara lokasi kejadian di Fukushima, Jepang dengan tempat terdekat ke Indoensia yaitu Sulawesi Utara adalah sekitar 4850 km atau Jakarta sekitar 6000 km maka dengan menggunakan persamaan dispersi atmosfir sederhana dapat dikatakan dampak radioaktif dari Fukushima tersebut hampir tidak ada.
Apalagi dengan aliran udara yang harus melewati daerah tropis yang relatif lebih panas dan bertekanan lebih tinggi dibanding dengan daerah sub tropis yang menyebabkan sulitnya awan radiaktif mencapai Indonesia. Demikian juga arah angin yang umumnya menuju utara atau Timur membuat lepasan radioaktif menjauh dari arah Indonesia membuat pelepasan bahan radioaktif sampai ke Indonesia semakin sulit.
Upaya penanggulangan (protective action) bagi penduduk dekat dengan Fuskushima telah diawali dengan mencari tempat perlindungan (sheltering) sementara kemudian diikuti dengan evakuasi dari jarak 3 km, 10 km, 20 km dan saat ini mencapai 30 km. Langkah ini adalah untuk menghindarkan penduduk dari dampak segera radioaktif berdosis tinggi.
Harga yang mahal dari sebuah pembangkit listrik nuklir adalah membangun pembangkitnya. Pengaruh harga bahan bakarnya sendiri terhadap biaya produksi listriknya sebenarnya kecil, jadi jikalaupun terjadi kenaikan harga bahan bakar, pengaruhnya tidak besar. Contohnya, saat harga uranium menjadi 2 kali lipat dari harga semula, maka ongkos bahan bakar untuk reaktornya naik 26% dan biaya produksi listrik akan naik 7% saja. Sedangkan, bila harga gas naik 2 kali lipat dari harga semula, maka biaya produksi listrik dari gas akan naik 70%. Bahkan, saat harganya memang benar-benar tinggi, ekstraksi dari sumber lain seperti granit dan air laut dapat menjadi bernilai ekonomis.[67][68]
Jumlah limbah tingkat tinggi yang banyak ini dapat dikurangi dengan proses ulang nuklir. Meski begitu, sifat radioaktifnya masih akan bertahan selama paling tidak 300 tahun (kalau aktinidanya dihilangkan) dan bisa memakan ribuan tahun kalau aktinidanya tidak dihilangkan. Masalah ini menjadi masalah dengan jangka waktu yang lama. Jika menggunakan Reaktor subcritical atau reaktor fusi, maka dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan limbahnya.[80]
Ekonomi yang dihasilkan dari sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir sampai saat ini masih merupakan seseatu yang kontroversial. Pembangkit listrik tenaga nuklir membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun reaktornya, tetapi biaya bahan bakarnya rendah. Biaya ini juga mesti ditambah dengan biaya penutupan reaktor jika sudah tidak lagi digunakan serta biaya limbah radioaktif. Di sisi lain, adanya pemanasan global juga bisa memberikan manfaat ekonomi lebih bagi energi nuklir.
TOKYO, KOMPAS.com - Jepang akan membuang lebih dari 1 juta ton air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, ke laut secara bertahap dalam puluhan tahun.
Electric Vehicle Charging Infrastructure, ada berbagai macam elemen yang mendukung, dimana dukungan faktor IT sangat dominan karena cashless dan no operator. Proses pengisian daya baterai di charging station saat ini sudah semakin cepat (fast charging) karena semakin tinggi voltage baterai semakin cepat proses pengisian dengan State of Charging sudah mencapai 80%. Kekurangan pada kendaraan bermotor konservatif adalah pengisian BBM hanya boleh dilakukan di SPBU, sedangkan pada Electical Vehicle proses pengisian baterai dapat dilakukan di Rest Area maupun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Tepco mencoba menambal, namun Ahad (1/9) mereka mengumumkan kebocoran membesar dan rembesan air radioaktif semakin membanjiri area pertanahan. Ancaman kematian akibat paparan pun dikeluarkan perusahaan.
Ketua otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) Shunichi Tanaka mengatakan, kebocoran air terpapar radioaktif mengkhawatirkan merusak ekosistem sekitar. Kebocoran yang semakin lebar membuncah kecemasan pencemaran ke perairan. PLTN Fukushima dekat dengan bibir pantai Laut Jepang di Samudera Pasifik.
Berdasarkan data BP Statistical Review 2020, peningkatan pembangkitan energi nuklir dunia terlihat signifikan mulai 1973 mencapai 203,9 Tera Watt hours (TWh) dari 25,5 TWh pada 1965. Lalu, jumlah pembangkitan nuklir ini semakin tinggi tiap tahunnya, di mana pada era 1980-an pembangkitan energi nuklir dunia mencapai di atas 1.000 TWh. 2ff7e9595c
Comments